Inilah novel-novel terkenal di Indonesia:
1. Ayat-Ayat Cinta
Ayat Ayat Cinta adalah novel berbahasa Indonesia karangan Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2004 melalui penerbit Basmala dan Republika. Novel ini berisikan 418 halaman dan sukses menjadi salah satu novel fiksi terlaris di Indonesia
yang dicetak sampai dengan 160 ribu eksemplar hanya dalam jangka waktu
tiga tahun. Ayat Ayat Cinta juga merupakan pelopor karya sastra Islami yang sedang dalam masa kebangkitannya dewasa ini.
2. Laskar Pelangi
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
- Ikal aka Andrea Hirata
- Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
- Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
- Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
- A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
- Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
- Kucai; Mukharam Kucai Khairani
- Borek aka Samson
- Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
- Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP,
dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian
akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang
bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat
mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat
melakukan sesuatu yang lebih baik.
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.
3. Surat Kecil Untuk Tuhan
Cerita Ini di ambil berdasarkan kisah nyata yaitu dari seorang anak perempuan remaja berumur 13 tahun bernama Gita Sesa Wanda Cantika dengan panggilan Keke, Cerita
ini bahkan pernah di Filmkan pada Juli 2011 lalu dan ditayangkan di
semua Bioskop Indonesia, Lebih jelasnya lagi Baca selengkapnya.
ilm yang mulai tayang pada 7 Juli 2011 ini menceritakan suatu pejuangan melawan sakit dan semangat yang kuat untuk mencapai impian seorang gadis remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Kanker ganas tersebut menyerang bagian wajah dari gadis remaja yang lahir pada 15 Juli 1991.
ilm yang mulai tayang pada 7 Juli 2011 ini menceritakan suatu pejuangan melawan sakit dan semangat yang kuat untuk mencapai impian seorang gadis remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Kanker ganas tersebut menyerang bagian wajah dari gadis remaja yang lahir pada 15 Juli 1991.
4. 5 CM
5 cm adalah novel karya Donny Dhirgantoro pada tahun 2005 yang diterbitkan oleh Grasindo.
Novel ini menceritakan tentang perjalanan 5 sahabat yakni Arial, Riani,
Zafran, Ian dan Genta. Novel ini mengajarkan tentang harapan, impian,
tekad, cinta dan persahabatan. Novel ini mencetak rekor Bestseller book
di Gramedia Bookstore selama 2 tahun berturut-turut. Pada tahun 2012,
novel ini diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama 5 cm.
5. Perahu Kertas
Perahu Kertas adalah novel karya Dewi Lestari yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2009. Buku ini menceritakan seorang remaja pria yang baru lulus SMA yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam
bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan
ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya
dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke
Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.
Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga
akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy
menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia
juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru
dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang
meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia
menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra


Tidak ada komentar:
Posting Komentar